object>
Diberdayakan oleh Blogger.


BERUJUNG MAUT


Angin semilir berhembus, serasa tulang-tulang kaku merasakannya, menggugurkan dedaunan pohon yang kering. Musim hujan berganti musim panas dan kering karena itu chika harus sesering mungkin untuk menyapu halaman rumahnya yang sangat luas.
Chika adalah seorang kutu buku yang kurang berapa bulan akan menyelesaikan skripsi s1-nya. Rambut panjang, cantik, manis, pintar dan cerdas tetapi juga sifat cuek yang dimilikinya. Itulah chika yang saat ini sedang berada di ruang kelas fakultas ekonomi.
Rico seorang lelaki gagah, cowok yang terkeren di fakultas ekonomi diam-diam menaruh hati pada chika, tetapi chika tidak menyadarinya.
Suatu hari, chika sedang berada di taman fakultas, tetapi tanpa sadar rico yang punya sifat cari perhatian datang dan mencoba untuk menghibur chika. Kemudian chika pun tertawa, dengan cara rico yang menghiburnya dan membuat perutnya geli.
Lama kelamaan di antara mereka terjadi pdkt/pendekatan, akhirnya sifat cuek chika pun luntur sedikit demi sedikit. Mereka berdua pacaran. Mereka pacaran dilandasi dengan rasa saling support.
Bulan telah berganti, saat ini bulan yang dinantikan untuk kelulusan telah datang, yaitu tugas pembuatan skripsi atau laporan. Hubungan mereka didukung dengan saling support belajar, mereka bersama-sama mengerjakan tugas skripsinya di taman
Tugas pun terselesaikan, kemudian mereka sama-sama magang dan alhasil nilai mereka berdua sama-sama sangat menonjol di fakultas. Akhirnya mereka lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.
Lama mereka berhubungan terdapat suatu masalah yang disembunyikan oleh chika. Rico tak mengetahui sedikitpun tentang ini karena hal ini tidak diketahui sedikitpun oleh orang-orang tersayang chika, yang mengetahui hanyalah chika seorang. Chika menyimpan penyakit ini sendiri selama beberapa tahun belakangan. Mengejutkan, ternyata chika mengidap penyakit kronis yaitu kanker darah stadium akhir. Itu yang selama ini membuat chika cuek dengan teman dan orang lain bahkan chika tak pernah bercerita kepada orangtuanya bahwa ia mengidap penyakit kronis itu.
Penyakit chika semakin hari semakin parah dan mengakibatkan dia harus keluar darah dari hidung setiap hari, apabila ia kecapek’an. Rico semakin curiga dengan chika, tetapi chika tak mau membagi bebannya sedikitpun dengan kepada orang lain.
Hari ini chika di rumah sendiri, kedua orangtuanya pergi untuk menyelesaikan tugas pekerjaan bisnis ke luar daerah. Chika mengeluarkan darah dari hidung sangat banyak, mengharuskan chika untuk segera menghubungi dokter spesialis langganan chika, tapi sayang ketika dokter sampai di rumah dan diantar pembantu rumah tangga ke kamar chika, chika sudah tak sadarkan diri, dokter sudah terlambat menyelamatkan nyawa chika, akhirnya pembantu menghubungi kedua orangtua chika dan rico.
Rico bergegas dengan penuh rasa khawatir dengan kepergian chika sampai ia ngebut di jalan raya. Tapi naas bagi rico, truk yang mengangkut pasir menabraknya dari arah samping. Rico koma selama 3 hari dan saat ia sadar ia langsung berlari untuk meminta ijin kepada orangtua rico untuk bersedia mengantarkan ke makam chika. Kedua orangtua rico bersedia mengantar. Tapi saat di pemakaman rico menangis tersedu-sedu, menangisi kepergian chika.
Kedua orangtua chika menceritakan penyakit yang diketahuinya kemarin saat dokter menceritakan. Rico menyesal karena rico tidak bisa menjaga chika dengan baik
Beberapa tahun kemudian…
Rico menemukan pendamping hidup yang sejati yang hanya terpisahkan oleh maut.

0 komentar :

Posting Komentar